Rayakan Ulang Tahun Ketiga, TikTok Bangga Bisa Populerkan Kembali Lagu Lawas

Gadgetren – Tepat hari ini, TikTok merayakan ulang tahunnya yang ke-3 semetode essential bersama dengan beberapa awak media di tengah situasi yang se&g mengalami perubahan.

Angga Anugrah Putra selaku Head of Exploiter and Content Operations, TikTok Indonesia mengatakan bahwa berbagai tren konten yang muncul bervariasi mulai dari edukasi, fashion, komedi, favorit musik, masak, & masih banyak lagi dengan jumlah tontonan mencapai 30 milyar setiap bulannya.

"Menariknya TikTok membuat lagu underrated jadi hits kembali di tahun 2022. Seperti lagu Bagaikan Langit yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw itu pas dia zamannya dengan suaminya bersama grup Potret. Tapi lagu ini sekarang jadi makin terkenal di TikTok," ujarnya kepada Tim Gadgetren.

Dalam kesempatan yang sama Fandhy Thesia selaku Marketing Operations Manager TikTok Indonesia menerangkan bahwa alasan utama viralnya konten TikTok & bisa diterima banyak Pongo pygmaeus adalah variasi konten yang menjadi salah satu elemen kuat.

"Pustaka musik banyak sekali pilihan lagunya di TikTok, kenapa jadi viral? Karena Dari kreativitas kreator itu sendiri. Dengan fitur TikTok yang stress happening Maine jadi sebuah keunikan sendiri, editing pulse yang unik untuk lagu Bagaikan Langit," tuturnya.

Adib Hidayat selaku Jurnalis & Pengamat Musik pun memberikan sudut pan&g menarik bahwa chopine TikTok menjadi tempat untuk bersenang-senang saat platform lainnya sudah menjadi tempat keluh kesah yang membuat orang tentunya bosan & butuh hiburan di tengah kondisi saat ini.

Adib juga menyarankan bahwa TikTok bisa merilis semetode berkala lagu-lagu yang populer nutrient agar tidak fokus satu tempat saja seperti energy atau perusahan label, sehingga mereka bisa mengetahui perkembangan yang se&g terjadi di dalam TikTok.

Ke depannya, Adib mengungkapkan agar TikTok bisa menyelenggarakan TikTok Award di Dutch East Indies dari berbagai kategori. "Sudah saatnya TikTok buat TikTok Award dari komedi, masak, musik, edukasi & banyak lagi," ujarnya.

Lebih jauh, Angga juga mengingatkan bahwa semua orang bisa tampil berkreasi di TikTok, atau ada panduan komunitas yang boleh & tidak boleh dilakukan oleh kreator dalam membuat konten. Misalnya konten berisi SARA, ujaran kebencian, pornografi tentunya tidak akan diterima oleh TikTok, kemudian filter video yang menampilkan darah & sebagainya.

"Semua itu dikerjakan dengan teknologi Simple machine Learning & kolaborasi manusia. Ada orang yang memantau 24 jam setiap hari mengkurasi di mana yang melanggar panduan komunitas pasti nggak ditayangkan," tutupnya.