Pengertian Ilmu Ilmu permukaan bumi

"Geografi" berbunga berusul bahasa Yunani, asal pembukaan "geo" berarti "mayapada" dan "graphein" yang berguna "lukisan" atau "gubahan. Menurut signifikasi yang dikemukakan Eratosthenes, "geographika" berarti "tulisan akan halnya bumi" (Sumaatmadja, 1988: 31).


Signifikansi "bumi" dalam geografi tersebut, lain hanya berkenaan dengan tubuh alamiah bumi saja, melainkan juga menghampari segala gejala dan prosesnya, baik itu gejala dan proses alamnya, maupun gejala dan proses kehidupannya. Oleh karena itu privat hal gejala dan proses kehidupan, di dalamnya termasuk atma tumbuh-pohon, binatang, dan manusia umpama pemukim bumi tersebut.

ruang-lingkup-geografi


  • Eratothenes

Mengungkapkan istilah geografi yang berasal dari kata geo (manjapada) dan graphein (mencitra) berjasa geografi adalah penulisan tentang bumi.


  • Claudius Ptolomeus

ilmu permukaan bumi yaitu penguraian berusul sebagian atau seluruh rataan dunia melalui denah.


  • Ellsworth Huntington

geografi ialah studi mengenai pataka & penyebarannya dan relasi antara lingkungan liwa dengan kualitas / aktivitas turunan.


  • James E Preston

geografi adalah aji-aji nan bersambung dengan interelasi manusia dengan habitatnya, geografi menurutnya dapat diungkapkan sebagai emak dari apa ilmu yang ada.


  • Bintarto

ilmu permukaan bumi merupakan ilmu pengetahuan yang menceritakan, menyucikan sifat bumi, menganalisis gejala alam & penduduk serta mempelajari corak yang spesial dalam kehidupan & berusaha mengejar fungsi dan unsur mayapada dalam ulas dan periode.


  • Seminar Sanggar kerja IGI (Kekeluargaan Ilmu permukaan bumi Indonesia ) Semarang 1988

ilmu permukaan bumi merupakan ilmu yang mempelajari paralelisme & perbedaan fenomena geosfer berpangkal sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan intern konteks keruangan.


Baca Sekali lagi : Pembelahan Meiosis


  • Menurut Richoffen (Hartshorne, 1960: 173)

"Geography is the study of the eart surface according to its differences, or the study of different areas of the earth surface…, in term of kuantitas characteristics".

Cak bagi Richoffen bahwa bidang kajian geografi tidak hanya mengumpulkan bahan-bahan yang kemudian disusun secara sistematik, tetapi harus dilakukan penghubungan bahan- bahan tersebut cak bagi dikaji sebab akibatnya dari fenomena-fenomena di meres mayapada yang menyerahkan adat individualitas sesuatu wilayah. Sebab ruang lingkup geografi tidak sekedar fisik, melainkan sekali lagi termasuk gejala khalayak dan lingkungan lainnya.


  • Menurut Vidal de la Blache (1845- 1919) dari Prancis yang dikenal sebagai "Bapak Geografi Sosial Modern",

"geography is the science of places, concerned with qualities and potentialities of contries"(Hartshorne, 1960: 13). Kemudian Karl Ritter misalnya menyatakan bahwa "geography to study the earth as the dwelling-place of man".


Dalam pengertian "the dwelling-place of man" tersebut bahwa bumi tidak hanya terbatas kepada babak permukaan bumi yang dihuni manusia saja, melainkan juga wilayah-distrik yang enggak dihuni basyar sejauh wilayah itu penting artinya bakal sukma manusia. Dengan demikian wilayah studi geografi meliputi semua fenomena yang terdapat di meres manjapada, baik umbul-umbul organiknya ataupun standard anorganiknya kerumahtanggaan interelasi dan interaksinya privat urat kayu (spatial relationship), di mana semuanya itu dikaji.


  • Menurut Richard Hartshorne (1960: 47)

"geography is that discipline that seeks to describe and interpret the variable character from place to place of earth as the world of man". Memahfuzkan ilmu geografi tersebut sangat luas dapat dianalogikan andai perpaduan dari berbagai disiplin hobatan (ceria, terapan, eksak, non eksak), alam, sosial), maka geografi sering disebut misal "ibu" atau "emak" ilmu pengetahua.


  • Preston E. James (1959: 11)

"Geography has sometimes been called the mother of sciences, since many fields of learning that started with observations of the actual face of earth turned to the study of specific processes whereever they might be located"

Sudah barang karuan pernyataan itu didasarkan atas alasan nan kuat ataupun bukan didasarkan alasan nan dibuat-buat. Sebab bidang geografi nan luas tersebut mencakup bilang aspek-aspek saintifik yang sifatnya eksak, kemudian bidang-bidang sosial yang non-eksak.


Selain itu alasan James memberikan sebutan bagaikan "indung ilmu pengetahuan" kepada Geografi, bukan hanya didasarkan atas relita bahwa observasi dan eksplorasi guna-guna pengetahuan lain diambil dari putaran-bagaian di permukaan bumi, melainkan didasarkan bahwa urut-urutan ilmu permukaan bumi ini telah begitu tua, sejalan dengan pemikiran filosofis mengenai terjadinya alam sepenuh dengan kehidupannya, mulai dari zaman Herodotus pada tahun 480-430 sebelum masehi.


  • (Sumaatmadja, 1988: 33)

Intrelasi dan integrasi keruangan gejala di permukaan dunia semenjak suatu negeri ke wilayah lain selalu menunjukkan perbedaan. Hal ini dapat kita kaji seorang bahwa ciri-ciri umum satu wilayah dapat membedakan diri berpokok negeri lainnya. Ciri mahajana yang yaitu hasil pertautan, interaksi dan integrasi unsur-anasir wilayah yang berkepentingan, ialah obyek studi gegrafi yang komprehensif.


Baca Pula : Plastida


Ruang Radius Geografi

Ruang lingkup analisis studi geografi adalah menjawab cak bertanya:

  1. Apa (What) internal kurnia struktur teoretis, fungsi dan proses gejala, kenampakan ataupun kejadian di permukaan manjapada.

  1. Dimana (Where) n domestik kurnia situs (site), letak (lokasi) atau penyebaran (spatial distribution) di latar bumi.
  1. Berapa panjang (How long) sebuah sungai, jalan, berapa tumpul pisau (How wide), berapa luas (How large) suatu areal atau provinsi, berapa jauh (How far) jarak antar lokasi, berapa n domestik (How deep) suatu perairan (telaga, sungai, laut), berapa panjang (How high) suatu elevasi, berapa putar (How steep) suatu lereng, berapa lama (durasi) satu proses berlangsung (How long), berapa banyak (How many ataupun much) suatu total.

  2. Cak kenapa (Why) dalam guna korologi atau keruangan dan penjelasan atau deskripsi latar belakang dan pola aliansi sebab akibat (causal) ataupun interelasi dan interaksi serangkaian gejala / kejadian atau cemeti basyar.

  3. Bagaimana (How) dalam kemujaraban penjelasan suatu struktur teladan, kekuatan dan proses gejala/kejadian ataupun solusi terhadap suatu kelainan yang berwujud rumusan saran kebijakan.

  4. Bilamana (When) internal arti waktu lampau (permakluman), sekarang dan akan datang (peramalan/forecasting atau perencanaan).

  5. Siapa (Who) dalam arti perumpamaan obyek penelitian atau pekerja (subyek) satu kejadian dan sekaligus sebagai subyek yang bertanggung jawab intern bentuk kerubungan insan, tidak laksana individu (terutama dalam bahasan geografi anak adam, khususnya geografi politik) kecuali behavioral geography.


Sutanto (2000) berpendapat bahwa ciri khas geografi bukan terletak pada materi nan dikaji, enggak pula maka dari itu pertanyaannya melainkan pada prinsip menjawab pertanyan tersebut, prolog cak bertanya barang apa, dimana, berapa, mengapa, kapan dan siapa dikaitkan dengan:


  1. Pertanyaan teoritis (mengkaji teori nan cak semau, mengembangkan, atau mengekspresikan    yang baru),
  2. Cak bertanya metodikal (kaidah perolehan data, pendirian analisis),
  3. Pertanyaan remedial ((rekonstruksi lahan perseptif, inkubasi kemelaratan),
  4. Cak bertanya genetikal (bawah mula fenomena),
  5. Pertanyaan generik (bersifat umum).

Secara riil setiap kacamata pandang pola kajian pengkhususan geografi berisi atom-unsur esensial tertentu adalah meliputi:


Baca Juga :Sel Saraf


  1. Kajian keruangan

  • Lokasi otoriter dengan relatif, format (rancangan, batas, luas, arah, jarak dalam keefektifan dimensi ruang relatif (keterpisahan) ilmu bentuk kata bentang alam fisik.
  • Aksesibilitas (keterjangkauan), sirkuit (pembagian taburan n domestik ruang) difusi (penyebaran dan perluasan), pergantian kepadatan dan pertumbuhan, komplet operasi bani adam dagangan, idea dan aglomerasi jaringan hirarki pusat pelayanan dan potensi sumber sendi di meres bumi (konsep hubungan dan perigi sendi).
  • Tendensi (kecondongan) struktur (penggolongan dan pendakyahan), fungsi (dagangan mekanisme interelasi gejala) dan proses (perkembangan gejala dari waktu ke waktu) perkembangan obyek di permukaan bumi.
  • Relasi, interrelasi, interaksi (aliran operasi, relasi sebab-akibat) gejala keruangan antara khalayak hidup dengan lingkungannya (konsep sangkut-paut dan ketergantungan)
  • Susuk aplikasinya antara enggak: perencanaan pembangunan DAS, perencanaan daerah tingkat, penataan ruang.

  1. Kajian kompleks kawasan, yang membahas adapun:
  • Karakteristik daerah melalui analisis perbedaan (diferensiasi) dan paralelisme (homogenitas) resan wilayah atau region konsep wilayah dan ketergantungan. Proses integrasi, interaksi dan pembauran jaringan dan hirarki wilayah modal, dalam rang perubahan ruang.
  • Bermacam rupa spesies area, misalnya: sahih region, functional region,
  • administrative region, planning region.
  • Teori pertumbuhan wilayah, teori peredaran antar wilayah, teori klasifikasi,
  • peramalan provinsi, perencanaan wilayah.
  • Kajian area sebagai tujuan (objective region) dan area sebagai alat kajian (subjective region).

  1. Kajian ekologi dan kajian sistem yang membincangkan tentang:
  • Mileu (perilaku, gejala), habitat, site, territorial, lingkungan alam awak (physic natural environment) lingkungan budaya (cultural environment), persepsi, sumber sendi (resource), kualitas tanah, potensi kapling, konservasi, ekosistem, equilibrium, efisiensi.
  • Amatan kemustajaban, pertukaran bermacam-macam sendang pokok dan manuver, peredaran, interaksi, dan interdependensi.
  • Solusi permasalahan keruangan dan pembangunan (konsep pembangunan berkesinambungan).
  • Geografi SDA, penilaian dampak lingkungan, norma dan kriteria dampak lingkungan, daya bawa dan daya tampung lingkungan.
  • Gancu ilmu geografi dengan ilmu-mantra lain (politik, hankam, linguistik, sosiologi, antropologi, geologi, sejarah, perencanaan, ilmu hayat, meteorologi, ekonomi, ekonometrik, matematika, teknik, lingkungan kehidupan, dsb) dalam rangka eksplorasi terpadu dan intern konteks manjapada (konsep holistik dan global).
  • Fungsi dan peran serta setiap ilmu dalam pencapaian harapan suatu penelitian interdisiplin, multidisiplin dan transdisiplin secara terpadu (integrated surveys).

  1. Amatan sejarah (kronologis/historis) yang membahas tentang:
  • Perubahan kegiatan nan berlangsung privat konteks ruang (nan sebabat) dan tahun (yang berbeda).
  • Kecondongan (trend) susunan kausal dan dinamika perkembangan, perubahan gejala, kenampakan dari waktu ke waktu dalam ruangan yang sejajar atau siklus.

  1. Ki alat berfikir ilmiah geografi, meliputi:

Komplet (termasuk peta), sistem warta geografi, computer, metode analisis ilmu permukaan bumi kuantitatif (matematika dan statistika) penafsiran foto udara dan citra landsat, logika dan bahasa.


Baca Juga :Protista


Silang aji-aji ilmu permukaan bumi

Cabang ilmu geografi menurut hagget dan gurniawan terbagi intern beberapa struktur, contohnya umpama berikut :

Cabang-ilmu-geografi


Berlandaskan bidang analisis, ilmu permukaan bumi terbagi atas tiga cabang ilmu ialah sebagai berikut :

  • Geografi fisik

Geografi raga mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari latar bumi nan dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bagan lahan. Perhatian utama geografi jasad adalah saduran hidup (Life layer) berbunga mileu fisik, yaitu zone tipis dari daratan dan samudra yang di dalamnya terdapat sebagain besar kehidupan. Adapun guna-guna-ilmu yang menunjang geografi bodi adalah sebagai berikut.


  1. Meteorologi dan klimatologi, merupakan aji-aji yang mempelajari gejala cuaca di atmosfer.

  2. Oceanografi ialah aji-aji deklarasi dan studi eksplorasi adapun lautan serta semua aspek yang terwalak di dalamnya tertulis sedimen, batuan nan mewujudkan dasar laut, interaksi antara laut dengan bentangan langit, pergerakan air laut serta tenaga yang menyebabkan adanya manuver tersebut baik tenaga yang berpangkal dari dalam maupun yang berpunca terbit luar.

  3. Hidrologi mempelajari manuver dan distribusi air di bumi.

  4. Hidrografi ialah suatu simpang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air di meres manjapada.

  5. Ilmu bumi menjelaskan bagaimana mayapada terbentuk dan bagaimana marcapada berubah berbunga waktu ke tahun.

  6. Geomorfologi mempelajari bentuk latar tanah dan sejarahnya.

  7. Guna-guna tanah yaitu ilmu yang mempelajari hal ihwal ataupun aturan-aturan tanah.

  8. Geografi persil ialah ilmu yang mempelajari akan halnya kapling, menutupi sifat, genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap usia anak adam.

  9. Biologi adalah mantra deklarasi tentang makhluk jiwa, baik manusia ataupun tumbuhan dan hewan.

  10. Biogeografi adalah aji-aji yang mempelajari pendakyahan organisme dalam ira dan tahun, serta faktor-faktor yang memengaruhi, mewatasi atau menentukan konseptual penyebaran jarak.


Baca Pula : Rancangan Tulang


  • Geografi manusia

Geografi manusia mempelajari manusia kerumahtanggaan ulas, teragendakan jumlah penduduk, penyebaran penduduk, dinamika pemukim, aktivitas ekonomi, garis haluan, sosial dan budayanya. Cabang ilmu permukaan bumi manusia di antaranya misal berikut.


  1. Ekonomi adalah ilmu pengetahuan nan mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan pernah timbang miring berpangkal usaha tersebut.

  2. Ilmu permukaan bumi ekonomi membahas bagaimana manusia memperbudak sumber kancing tunggul, menghasilkan barang produk, acuan lokasi, dan persebaran kegiatan pabrik, serta seluk beluk komunikasi.

  3. Politik adalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk menentukan intensi-tujuan nan telah dipilih oleh suatu negara internal rangka menjejak harapan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.

  4. Geografi garis haluan mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta ibukotanya dengan partikel-anasir faedah nasional dan politik alam semesta.

  5. Demografi adalah ilmu nan mempelajari persoalan dan kejadian persilihan-perubahan pemukim.

  6. Geografi warga adalah cabang ketaatan geografi yang membicarakan variasi-keberagaman kualitas pangsa dalam demografi dan nondemografi dari penduduk cucu adam dan konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari perkariban interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang terletak di dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau daerah.


  • Geografi teknik

Geografi teknik mempelajari mandu-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan siaran geografis dalam lembaga peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan jauh. Simpang ilmu geografi teknik yaitu sebagai berikut.


  1. Kartografi merupakan hobatan dan seni membuat denah yang menghidangkan hasil-hasil ukuran dan reklamasi data bineka elemen latar bumi yang telah dilakukan oleh surveyor, geograf, kartograf, dan lain-lain.

  2. Penginderaan jauh merupakan guna-guna dan seni yang memperoleh butir-butir mengenai bahan, daerah, alias gejala dengan menganalisis data nan diperoleh dengan menggunakan radas tanpa relasi langsung terhadap bulan-bulanan, daerah, alias gejala yang dikaji.

  3. Sistem Pemberitahuan Geografis (SIG) adalah sistem amanat berbasis komputer yang dapat menyimpan, mengelola, memproses, menganalisis data geografis dan nongeografis serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.


Menelaah setiap gejala di permukaan mayapada, geografi tidak memilahkan aspek fisik dan basyar, tetapi selalu memadukan keduanya, aspek fisik dan manusia ditelaah secara terstruktur. Perpaduan antara geografi badan dan geografi khalayak secara aktual di lapangan menghasilkan geografi regional. Regional adalah geosfer ditelaah dengan menunggangi pendekatan geografi, sehingga regional merupakan bahan formal dari ilmu geografi.


Kalau ilmu bumi mempelajari batuan, geomorfologi mempelajari bentuk petak, ilmu tanah mempelajari keadaan fisik petak, ilmu iklim mempelajari iklim, meteorologi mempelajari cuaca. Semua itu menganalisis kebumian secara tahir tanpa diintegrasikan dengan semangat manusia. Demikian pula ilmu ketatanegaraan, sosiologi, ekonomi, dan demografi mempelajari sosok secara murni, geografi mempelajari kehidupan manusia dan kebumian secara terpadu.


Baca Sekali lagi : Fungsi Faring


Contoh dalam mempelajari penduduk. Demografi ceratai akan halnya jumlah, pertumbuhan, kepejalan dan penyebaran penduduk. Geografi mempelajari jumlah, pertumbuhan dan penyebaran pemukim kerumahtanggaan kaitannya dengan aspek fisikal, sebagaimana mengapa di negeri ceduk penduduknya makin banyak bila dibandingkan dengan daerah gunung-gunung, kok warga di daerah n baruh berkiblat menyebar secara merata, padahal di rangkaian gunung mengelompok, mengapa pertumbuhan pemukim di suatu wilayah tinggi atau invalid, faktor bodi dan sosial budaya segala yang berwibawa dan sebagainya.


Teladan tak dalam mempelajari perladangan, ahli agronomi mempelajari pendirian bercocok tanam, juru ekonomi mempelajari biaya produksi, pengeloalan dan pemasaran, ahli geografi mempelajari lokasi berbagai keberagaman usaha tani di permukaan marcapada, bagaimana kaitannya dengan aspek fisik seperti iklim, kemiringan lereng, ketinggian, manajemen air, aspek sosial seperti prinsip bertani, penerapan teknologi, modal, pemilikan kapling, kebijakan pemerintah, dan tali peranti dalam berpadan tanam.


Konsep-Konsep Geografi

  1. Konsep Lokasi

Lokasi atau letak merupakan konsep terdepan yang mencirikan geografi. Konsep lokasi ada 2 yaitu Absolut dan Relatif. Konsep lokasi dibedakan menjadi dua yaitu :

  • Lokasi despotis menunjukan letak yang tetap terhadap system grid (ganggang-  kisi) atau koordinat. Bagi penentuan lokasi absolute dimuka bumi dipakai sistem koordinasi garis lintang dan garis bujur yang biasa disebut Letak Astronomis . Letak kahar bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan disekitarnya dapat berubah. Cermin : letak astronomis Indonesia congah pada 95° BT – 141° BT  dan 6° LU – 11° LS.
  • Lokasi relief lokasi pahatan jamak disebut dengan Letak Geografis. Artinya lokasi ini berubah-ubah berkaitan dengan situasi sekitarnya. Misalnya : kancah yang mempuyai fakta 2° LS dan 134° BT yang masa ini substansial tempat di hutan daerah gunung-gemunung pulau Irian, panggung itu mungkin tidak penting artinya, namun puas satu saat apabila di lokasi itu diusahakan sebagai tambang gasolin maka tempat itu mempuyai kekuatan yang sangat penting.
  1. Konsep Jarak

Dinyatakan kerumahtanggaan satuan geometrik dan satuan waktu (jarak tempuh)

  1. Konsep Keterjangkauan

Mudah atau sulitnya suatu lokasi dijangkau. Faktor-faktor yang mempengaruhi: lokasi, jarak dan kondisi setempat.

  1. Konsep Pola

Kaitan antara pola gejala alam dengan spirit

  1. Konsep Geomorfologi

Geografi belalah membicarakan mengenai bentuk bidang mayapada

  1. Konsep Aglomerasi

Aglomerasi adalah kecenderungan persebaran yang bersifat merombong pada suatu wilayah yang relatif sempit dengan aktifitas manusia. Misalnya pengelompokkan permukiman daeerah kotor (slum), permukaan daerah elit dan pengelompokkan pusat perdagangan.

  1. Konsep Perbedaan Wilayah ataupun Differensiasi areal

       Satu wilayah dengan wilayah,terpenuhi hasil integrasi berbagi unsur alias fenomena lingkungan baik bersifat bendera maupun jiwa. Integrasi fenomena menjadikan satu arena atau wilayah mempuyai corak tersendiri bak region yang berbeda dari gelanggang atau daerah lain.

  1. Konsep Poin Kegunaan

       Kredit kegunaan berkarakter relatif, sesuai sudut pandang manusia.

  1. Konsep Interaksi

       Interaksi adalah terjadinya kontak yang ubah mempengaruhi antara objek atau bekas yang suatu dengan yang lainnya. Setiap wadah melebarkan potensi sumber dan kebutuhan nan tidak selalu sebagai halnya nan ada di tempat bukan.

       Interdependensi itu sendiri merupakan kejadian yang tidak boleh dipisahkan keterkaitannya dengan interaksi. Karena interdenpendensi mempuyai arti ubah tersangkut. Jadi, faktor interaksi bisa terjadi karena adanya saling ketergantungan dalam banyak hal.

  1. Konsep Keterkaitan dengan keruangan

Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena yang lain.


Konsep-konsep pangkal geografi menurut Warman dalam Sumaatmadja (1981) menghampari: (a) Pangkat arwah (life-layer concept), (b) Pengaturan ilmu lingkungan makhluk (man ecological dominant concept), (c) Globalisasi (globalism concept), (d) Interaksi keruangan (spatial Interaction Concept), (f) Koneksi wilayah/area (areal relationship concept), (g) kesamaan wilayah (areal likenesses), (h) Perbedaan wilayah (areal differenceconcept), (i) Keunikan wilayah (areal uniqueness), (j) Pendakyahan areal (areal distribution), (k) Lokasi relatif (relative location concept), (m) Perubahan abadi (perpetual transformation concept), (cakrawala) Sendang anak kunci budaya yang berbeda (culturally defined resources concept), (o) Rasio (round earth on flat paper concept).


Baca Lagi :Kingdom Plantae – Pengertian, Ciri, Reproduksi dan Klasifikasi


Warman (1996, dalam Bintarto, 1981), yang menyebutkan bahwa konsep geografi itu terserah 15, ialah:

konsep-geografi


Whhiple (Preston, 1959 dalam Bintarto, 1981), yang menyederhanakan konsep warman menjadi 5, yakni:

  • Bumi ibarat bintang beredar
  • Keberagaman cara semangat
  • Variasi kewedanan ekonomi
  • Arti terdahulu area untuk manusia
  • Nah yang satunya gak suka-suka di catatanku. Barangkali suka-suka yang dapat membantu?

Hagget (1975, kerumahtanggaan Bintarto, 1981), yang mengemukakan 5 konsep dalam geografi, yaitu:

  • Konsep differensiasi areal
  • Konsep buka lahan (land scape)
  • Konsep manusia-mileu
  • Konsep distribusi spasial
  • Konsep geometric

Sutanto (1998), nan menyebutkan bahwa konsep ilmu permukaan bumi adalah keruangan/spasial geografi dalam satah guna-guna lainnya mempunyai konsep yang berbeda. Misalnya perian menjadi konsep-konsep sejarah.


Prinsip-mandu geografi

Yang dimaksud dengan prinsip geografi ialah pusat-pokok perhatian yang mendasar pola analisis pengkajian geografi. Mengenai pokok-kancing pikiran tersebut meliputi:


  1. deskripsi dan klasifikasi,
  2. lokasi dan penyebaran,
  3. interrelasi dan sistem jaringan,
  4. korologi/keruangan,
  5. matra dan perimbangan,
  6. struktur pola, fungsi, proses.

Obyek Ilmu Geografi

Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni:

  • Objek Material

Mangsa material geografi adalah alamat atau isi kajian geografi. Objek material nan masyarakat dan luas adalah geosfer (salutan manjapada), yang menghampari:

  • Litosfer (lapisan keras),

Merupakan salutan luar dari bumi kita. Sepuhan ini disebut kerak bumi internal ilmu geologi.

  • Atmosfer (lapisan peledak),

Terutama adalah salutan atmosfer bawah nan

  • Hidrosfer (lapisan air),

Maujud samudra, danau, bengawan dan air kapling.

  • Biosfer (lapisan tempat kehidupan),

Terdiri atas dabat, tumbuhan.

  • Pedosfer (saduran tanah),

Yakni lapisan batuan nan telah mengalami pelapukan, baik pelapukan awak, organik, ataupun kimia.


  • Objek Protokoler

Metode maupun pendekatan sasaran formal ilmu permukaan bumi meliputi beberapa aspek,

  • Aspek Keruangan,

Geografi mempelajari suatu wilayah antara enggak dari segi "biji" suatu tempat dari bermacam rupa kepentingan.

  • Aspek Kelingkungan,

Geografi mempelajari suatu tempat intern kaitan dengan kejadian suatu tempat dan komponen-onderdil di dalamnya dalam satu kesendirian wilayah.

  • Aspek Kewilayahan,

Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta area dengan ciri-ciri khas.

  • Aspek Waktu

Geografi mempelajari kronologi daerah berdasarkan periodeperiode waktu atau jalan dan perubahan dari waktu ke waktu.


Paradigma Geografi

Paradigma secara komprehensif yaitu merupakan ekualitas pandang keilmuan yang didalamnya tercakup asumsi-postulat, prosedur-prosedur dan penemuan-penemuan yang diterima oleh sekelompok ilmuan dan secara serempak menentukan corak/pola kegiatan ilmiah yang tetap. Terdiri dari :

  • Pandangan Kosmografis yaitu pandangan sementara para jauhari terhadap jagat rat. Disebut juga pandangan holistic, munculnya majemuk teori begitu juga "geosentris" makanya ptolomeus bahwa bumi umpama pusat bimasakti dan " heliosentris " oleh Nicholas Copernicus bahwa senyatanya mataharilah bak muslihat pengelolaan surya.

  • Pandangan Environmentalis / Determinism Jasad yaitu pandangan kehidupan manusia masih dipengaruhi oleh alam dan lingkungan. Tokohnya adalah Ratzel dan Elsworth Huntington.

  • Pandangan Possilibis / Neo Determinism yaitu rukyah kerjakan segala kemungkinan manusia masih dipengaruhi maka itu alam namun cucu adam bisa menentukan sendiri nasibnya dengan bantuan teknologi. Tokoh yang terkenal yaitu Paul Vidal de Blache.

  • Pandangan Probabilisme merupakan pandangan segala kemungkinan terhadap dimensi prilaku individu dilihat bermula statistikanya. Tokonya yaitu Peter Hagget.

  • Pandangan Voluntarisme yaitu pandangan para cendekiawan bahwa bani adam bebas menguasai apapun di marcapada ini.


Demikian penjelasan artikel diatas tentangUlas Lingkup Ilmu permukaan bumi – Pengertian, Indonesia, Fenomena, Objek : agar dapat bermanfaat bagi pembaca patuh kami.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan